LA-kone Adventure team

The Real Team Expedition

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

The Camp

Description
Camp Coban Rondo
Camp Dlundung

Visitor

TANJAKAN CINTA

KAWAH IJEN


design/si Jay/mBah_reTHo
Klik di sini

Thumbnail Recent Post

Berbagi ke FB

PENANGGUNGAN

COBAN WATU ONDO

Category List

LA-kone Adventure team

Lamongan Adventure "Kita Orang Nyari Enjoy" Para Penikmat Alam.....

Pananjakan View Point Gunung Bromo

LA-kone Adventure team Touring and Camping di Bromo...

Para Penikmat Alam

Our Life is Our Adventure.....

Padang Savana dan Bukit Teletubies

Banyak Cara untuk Mengagumi KebesaraNya salah satunya dengan menikmati Alam...

Ranu Kumbolo

Danau Tertinggi di Jawa Timur 2.400m dpl.....

Archive for Juli 2013



Assalamu'alaikum sobat adventure, kali ini kami kembali berbagi cerita dari pengalaman kami 'LA-KONE team" tentang pendakian di Gunuung Penanggungan. Setelah sebelumnya kami mBolang ke Ranu Kumbolo dan Coban Pelangi team kami vacum selama kurang lebih enam bulan, perasaan rindu akan suasana alam, rindu menggigil berselimut kabut gunung dan rindu akan kebersamaan pun membayangi kami hehehehhe lebay bro.. 
Pendakian kami ke Gunung Penanggungan ini sebenarnya tidak ada planning sama sekali sebelumnya, keputusan dari temen2 LA-KONE juga sangat singkat, jumat malam kita komunikasi via telp sabtu pagi nya kami berkumpul untuk berangkat mBolang itu pun masih bingung antara ke Gunung Penanggungan atau ke Gunung Panderman, akhirnya kita sepakati untuk memilih Gunung Penaggungan sebagai tujuan mBolang sekaligus kami jadikan pemanasan setelah enam bulan kami vakum.

Sekilas tentang Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan (ketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Letak gunung berapi tidur ini berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berjarak kurang lebih 25 km dari Surabaya. Gunung Penanggungan berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Gunung ini dikenal memiliki nilai sejarah tinggi karena di sekujur lerengnya ditemui berbagai peninggalan purbakala, baik candi, pertapaan, maupun petirtaan dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Di masa itu ia dikenal sebagai Gunung Pawitra. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan)



Jalur Pendakian Gunung Penanggungan
1. Jalur Trawas => dari arah Surabaya atau Malang, naik bus dan turun di terminal Pandaan. terus naik angkot jurusan  Trawas. dari Trawas kita bisa naik ojek menuju desa Rondokuning/desa Tamiajeng.
2. Jalur Jolotundo => jalur Jolotundo adalah yang paling sering digunakan, karena jika kita lewat jalur ini kita akan menjumpai banyak situs-situs arkeologi berupa punden, petilasan, candi, dll.. untuk mencapai Jolotundo dari Trawas kita bisa naik minibus.
3. Jalur Ngoro => dari arah Malang atau Surabaya naik bus dan turun di pertigaan Japanan, setelah itu kita naik minibus jurusan Ngoro. dari Ngoro kita naik angkutan desa dan turun di desa Jedong. jalur pendakian yang ditempuh adalah melewati hutan lindung. medannya cukup landai, tanjakan yang cukup berat akan ditemui setelah kita melewati candi Wayan.Jalur ini lebih sulit daripada Jolotundo dan Trawas.

Dari ketiga jalur tersebut kami memilih Jalur Trawas via desa Tamiajeng, kami sempat kesulitan menemukan desa tersebut yang merupakan pos pertama pendaftaran pendakian & penitipan kendaraan, namun setelah beberapa salah jalan dan setelah beberapa kali kami bertanya kesana kemari akhirnya kami menemukan desa tersebut. Ternyata Pos pendaftaran pendakian tepat berada di belakang kampus UBAYA, di pos ini terdapat tempat parkir dan warung makan yg biasanya digunakan para pendakai untuk istirahat & membeli makan atau ,minuman untuk bekal mendaki.



























Tepat jam setengah satu siang kami tiba di Pos pendaftaran, kurang lebih setengah jam kami beristirahat, menyiapkan perbekalan air dan mendaftar ke petugas jaga. Pada umumnya pendakian penanggungan biasanya dilakukan pada malam hari mengingat gunung penanggungan termasuk gunung kecil dan gersang, sehingga kalau siang hari suhu udara terasa panas. Namun, rasa penasaran dari teman2 tetap memutuskan untuk berangkat siang hari, tepat jam setengah dua siang kami pun mulai berangkat mendaki. Jalan pendakian cukup lebar bebatuan terjal, meskipun terbilang sebagai gunung kecil namun bagi pemula gunung penanggungan memiliki tanjakan yg cukup menyiksa kalau pendakian dilakukan siang hari. Cuaca waktu itu sangat cerah udara pun terasa sangat panas satu jam perjalannan keringat kami pun bercucuran dehidrasi untung kami membawa bekal air minum yang cukup banyak. Karena kecapekan akibat suhu udara yang panas kami pun berkali kali harus berhenti istirahat bahkan sempet tertidur juga..hahahhahaha..payah 6 bulan vacum aja udah loyo nich bro..


Perjalanan pun kami lanjutkan kembali selama 3 jam pun kami akhirnya sampai di Puncak Bayangan, di lokasi ini biasanya digunakan oleh para pendaki untuk mendirikan tenda dan bermalam sebelum melanjutkan ke Puncak Gunung Penanggungan. Kami pun mendirikan tenda dan bermalam disini. Puncak bayangan ini berupa tanah lapang yang cukup luas hanya ditumbuhi rerumputan saja sehingga cocok untuk mendirikan tenda. Dinamakan Puncak bayangan karena lokasi ini seakan-akan sudah seperti puncak gunung, dari sini view Pemandangan Kota Mojokerto terlihat jelas, apalagi pada waktu malam hari semakin terlihat indah dengan gemerlip suasana lampu2 kota mojokerto.






















 
Keesokan hari kurang lebih pukul 04.00 pagi, kami pun bergegas melanjutkan pendakian ke puncak penanggungan dengan berharap bisa mendapatkan sun rise. Dengan meninggalkan tenda dan membawa bekal secukupnya untuk menghemat tenaga kami pun berangkat mendaki setapak demi setapak. Kabut yang begitu tebal mengalangi jarak pandang kami. Jalur menuju puncak kali ini cukup berat, medannya pun cukup terjal dengan tekstur tanah bebatuan yg licin sehingga kami harus ekstra hati-hati.

























Sebelum sampai puncak akan kita temui sebuah Goa yang sering digunakan pendaki untuk berteduh ketika hujan atau pun bermalam disini, goa ini ukuranya tidak terlalu besar  sekitar cukup untuk tiga orang. setelah perjalanan kurang lebih satu jam akhirnya kami sampai di Puncak Penanggungan, perasaan capek pun akhirnya terbayarkan dengan keindahan alam yang menakjubkan, Subhanallah....

Puncak Penanggungan cukup luas ternyata, banyak juga yang mendirikan tenda di sini. Pemandangan kota surabaya, sidoarjo dan mojokerto terlihat sangat jelas dari sini, jajaran Gunung Weliran dan Gunung Arjuno pun terlihat gagah  dengan diselimuti kabut tebal dibawahnya manambah keindahan yang tak ternilah harganya dan tak akan terlupakan sepanjang masa...wkwkwkkwkwk lebay-nya muncul lagi...










Sampai disini dulu reporte Jay melaporkan dari TKP (Tempat Keindahan Penanggungan) hehehehe...kita sambung lagi di cerita mBolang kami selanjutnya.. Salam Para Penikmat Alam "LA-KONE"
Wassalam........



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer



Assalamualaikum sobat penikmat alam, pada postingan kali ini kami sedikit berbagi pengalaman kami berkunjung ke Air Terjun Pelangi (Coban Pelangi). Sebenarnya Postingan ini masih berkaitan dengan postingan kami sebelumnya yaitu Pendakian ke Ranu Kumbolo karena masih dalam satu perjalanan. Waktu itu sepulang turun dari Ranu Kumbolo di perjalanan arah ke Tumpang kami menemui beberapa Air Terjun, namun kami memilih Coban Pelangi sebagai tempat singggah kami untuk melepas lelah dan mandi di sana, sebelum meneruskan perjalanan untuk pulang..yaa.. setelah 2 hari mbolang belom mandi..heheheheheh

Bagi para pendaki Gunung Semeru atau para wisatawan Gunung Bromo dari arah Malang air terjun ini sudah tidak asing lagi bagi mereka, karena mobil jeep atau kendaraan umum yang membawa mereka dari Pasar Tumpang Malang menuju gunung Bromo ataupun ke Ranu Pani akan melewati lokasi ini.




Coban Pelangi terletak di Desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Coban pelangi ini berada sebelum masuk pertigaan Jemplang (pertigaan menuju gunung Semeru dan Bromo) usai melewati Desa gubuk Klakah disebelah kanan jalan ini akan terlihat jelas Pal dan gapura bertuliskan Coban Pelangi. Air terjun ini merupakan salah satu wanawisata yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Malang masih dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Coban Pelangi berada di ketinggian 1.299,5 m di kaki gunung Semeru arah ke desa Ngadas dan memiliki Terjunan Air setinggi kurang lebih 110 m. Dinamakan Coban pelangi karena apabila cuaca cerah airterjun ini sering membiaskan warna Pelangi. berhubuung kami berkunjungnya sore hari dan cuaca agak mendung jadi kami tidak menemui Pelanginya, jd kami namakan Coban Mendung saja.. hehehehehehheeh























Untuk bisa menikmati Coban pelangi ini dari tempat Parkir kita harus berjalan menurun dan berkelok kurang lebih 2 km, waktu itu jalannya masih setapak namun cukup lebar dan terawat, tempat2 duduk / gazebo serta warung2 kecil penjual makanan dan minuman juga tersedia disepanjang perjalanan sehingga cukup nyaman untuk istirahat, suasannya yang rindang dengan pemandangan bukit dan tebing membuat perjalan terasa menyenangkan. 



 



















Sebelum kita sampai di lokasi Air Terjun, kita akan melewati jembatan kecil yang terbuat dari bambu dari sini suara gemercik air terjun sudah terdengar jelas. sesampai di lokasi ada warung kecil yg terbuat dari bambu beratapkan jerami tepat menghadap ke arah Air terjun, jd dari warung ini viewnya cukup bagus untuk menikmati Coban Pelangi sambil minum kopi ataupun untuk mengambil gambar.





 






























Ini cerita kami dari Coban pelangi, bagaimana dengan ceritamu..?? hehehehhehe
Salam Para Penikmat Alam wassalamu'alaikum...[ LA-KONE team ]



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer